PENDAHULUAN
: KALIMANTAN
Sumatera
punya nama, Kalimantan punya emas. Selain disebut sebagai Nusa Perca (Pulau
Karet) karena hasil karetnya, Sumatera juga disebut sebagai Swarnadwipa (Pulau
Emas). Julukan Swarnadwipa bagi Sumatera adalah karena di Sumatera-lah sejarah
mencatat adanya penembang emas pertama di Indonesia.Peta kuno pra-kolonial
Sumatera menunjukka adanya dua tempat penambang emas, yaitu : Rajanglebong di
bagian utara Bengkulu, dan Batanggadis di bagian selatan Sumatera Barat. Sebagian
orang juga berteori bahwa nama kaliamantan sebetulnya berasal dari kata “kali”,
“emas”, dan “intan”, yang menunjukkan adanya keterkaitan pulau ini dengan hasil
tambang emas dan intan. Tambang intan tradisional yang terkenal di Kalimantan
adalah Martapura. Di Campaka, dekat Martapura, Kalimantan Selatan, pada 1965
ditemukan intan sebesar 166 karat yag terkenal dan diberi nama “Trisakti”.Pada
pertengahan abad 18, Sultan Mempawah (Kalimantan Barat) mendatangkan sekitar 20
orang Cina dari Provinsi Kwantung untuk dipekerjakan di tambang-tambang emas
Kaliamantan Barat. Mengikuti pola village
republic dan mekanisme otonomi yang
mereka bawa dari Kwantung, orang-orang Cina ini pun kemudian membentuk berbagai
kongsi (asosiasi komunal, mirip koperasi) di Kalimantan Barat. Banyaknya
orang-orang Cina di Kalimantan Barat hingga saat ini adalah bukti hidup adanya
tambang emas dan intan Kalimantan di masa lalu (Onghokham, 1996).Indonesia,
tampaknya, hingga kini memang masih menyimpan berbagai “rahasia emas”. Salah
satunya adalah “emas” Dana Revolusi yang di-isu-kan berjumlah 32 juta metric
ton dan hingga kini masih tersimpan di Swiss. Sejarah telah membuktikan
bagaimana emas mengubah nasib suatu bangsa atau masyarakat : for better, and worse. Emas telah
membuka frontier kemakmuran baru di
Amerika Serikat, Canada, dan Australia. Saat ini, Afrika Selatan memegang
reputasi sebagai sumber emas utama dunia.
Tetapi,
sejarah pula yang membuktikan betapa ketamakan manusia telah menampilkan
berbagai skandal dalam perburuan emas. Kasus Busang ini – fortunately or unfortunately – adalah kasus penipuan terbesar yang
pernah terjadi di bidang perburuan emas.
1. BUSANG
Orang-orang
Dayak Busang yang sudah dua hari mengunjungi perkemahan kami adalah
makhluk-makhluk yang aneh. Kaum prianya berperawakan jankung, kurus, tetapi
berotot. Kaum wanitanya kecil, ramping, seperti kekurangan gizi. Pakaian dan
gambar rajah mereka menyerupai orang-orang Mahakam Hulu. Persenjataan mereka
terutama sumpit dan parang. Mereka menanam sedikit padi, dan menggatungkan
hidupnya dari hasil buruan kondisi yang sering memaksa nmereka sering berpindah
tempat. Percakapan mereka lakukan dalam bahasa Busang. Menurut Bernard Sellato,
seorang insinyur geologi bangsa Perancis yang kemudian menekuni bidang
antropologi dan ahli tentang Kalimantan, mengatakan bahwa Busang adalah nama
satu kelompok etnis yang bermukim di hulu Sungai Mahakam, sekitar Kecamatan Longbagun
dan Longpahangai, di Kalimantan Timur.
TAMBANG
EMAS TRADISIONAL
Sungai
Musang di masa lalu adalah surga bagi masyarakat Dayak. Para pedatang pun mulai
bermunculan di sekitar Sungai Musang itu mendengar adanya rezeki emas. Pada
tahun-tahun pertama pendulangan emas di kawasan itu, masyarakat Dayak
mengadakan pesta adat ngadet setiap
tahun sebagai ucapan penghormatan kepada “pengusa” sungai. Mereka
mempersembahkan kurban dengan memotong ayam dan babi. Di antara para pedulang
tradisional ini juga berlaku berbagai ketentuan yang bersifat magis. Misalnya,
emas atau intan yang baru saja ditemukan tak boleh disimpan di dalam kantung
pakaian, melainkan harus dimasukkan ke dalam mulut. Mereka juga tak boleh
sembarangan menyebut emas dan intan. Intan, misalnya, disebut sebagai galuh (putri cantik). Bila orang tak
mampu mengendalikan emosi ketika menemukan benda berharga, dan menyebut
benda-benda temuannya secara sembarangan, benda itu bisa berubah menjadi batu
biasa.
KONTRAK
KARYA
Bersumber
dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 yang sakral itulah semua peraturan tentang
pertambangan diderivasikan. Secara bijaksana pula Pemerintah membuat
penafsiran, bahwa “menguasai” tidaklah identik dengan “memiliki”. Penafsiran
ini merupakan landasan penciptaan peraturan-peraturan di bidang usaha
pertambangan Indonesia. Dalam sebuah diskusi di Sekretariat Negara sekitar
sepuluh tahun yang lalu, Pemerintah bertekad untuk mengurangi kesan (down tone) kepemilikan, dan sebaliknya
mencuatkan kepentingan pemasukan Negara, kesempatan kerja, dan mengurangi
kesenjangan dengan memakai asset yang dikuasai Negara.Kontrak pertamabangan
berdasarkan production sharing itu
hanya berlaku bagi komditi minyak dan gas bumi, serta batubara. Untuk
jenis-jenis mineral lain, berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang
Pertambangan, Pemerintah menerapkan sistem Kuasa Pertambangan (KP, hanya
pengusaha nasional), dan Kontrak Karya (KK, hanya untuk pengusaha asing). Perbedaan
utama antara KPS (Kontrak Production
Sharing) dan KK (Kontrak Karya) adalah bahwa pada KPS manajemen seluruh
kontraktor asing ditangani oleh Indonesia, dalam hal ini Pertamina. Pada
prinsipnya Kontrak Karya memberi jaminan hak untuk menambang bagi kontraktor
yang berhasil menemukan cebakan mineral yang ekonomis. Prinsip yang kedua
adalah apa yang dikenal di kalangan hukum sebagai lex specialis, yaitu bahwa ketentuan-ketentuan di dalam Kontrak
Karya itu tidak akan berubah selama masa berlaku kontrak.
PUNCAK
GUNUNG ES
Kuntoro
Mangkusubroto, ketika masih menjabat sebagai Direktur Jendral Pertambangan
Umum, mengatakan bahwa Kontrak Karya hanya diberikan kepada kontraktor asing
sesuai dengan kebijakan Pemerintah setelah mempertimbangkan besarnya modal
untuk melakukan usaha di bidang ini. Namun demikian, menurut Kuntoro,
Pemerintah juga mulai mempertimbangkan pemberian Kontrak Karya kepada
kontraktor nasional, atau perluasan dari sistem Kuasa Pertambangan yang
sekarang diberikan kepada pengusaha nasional.
SABUK
EMAS KALIMANTAN
Di
kalangan Masyarakat pedalaman kalimantan, emas merupakan perburuan sehari-hari.
Orang-orang Dayak selalu mempunyai dulang dan timbangan. Ke mana-mana mereka
pergi membawa dulang. Bahkan, kalau ada genteng yang jatuh dan pecah, orang
akan mengamatinya kalau-kalau ada butiran emas di dalamnya.
ISI
PERUT BUMI INDONESIA
Pemerintah
Republik Indonesia sebenarnya sudah membuat langkah maju dengan berhasilnya
dirampungkan pekerjaan memetakan seluruh wilayah Kepualaun Indonesia dengan
skala 1:250.000. beberapa bagian bahkan telah pula dipetakan dengan skala
1:50.000 maupun 1:25.000. pemetaan itu dilakukan oleh Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Pertambangan dan
Energi.
HAK
ULAYAT SUKU DAYAK
Sekalipun
kekayaan alam yang terkandung di dalam perut bumi itu dimiliki oleh Negara,
tetapi masyarakat yang secara adat memiliki hak ulayat atas lahan tentunya tak
bisa disingkirkan begitu saja. “Hak mereka tak cukup hanya sekadar diganti
dengan relokasi. Harus ada empati serta ‘ganti rugi’ yang menjadikan kehidupan
mereka lebih baik,” kata Dr. Maria S.W. Sumardjono, Kepala Studi Pertanahan
Universitas Gajah Mada menjawab pertanyaan Kompas.
2. JOHN FELDERHOF
Lahir
di Negeri Belanda menjelang Perang Dunia II, John B. Felderhof adalah satu
diantara 12 anak seorang dokter yang pada 1954 bermigrasi ke New Glasgow, Nova
Scotia. Menurut Felderhof, ayahnya pernah di-internir pada masa pendudukan
Jepang dan sempat menjadi romusha
(kerja paksa). Felderhof sering menceritakan betapa ia berutang budi kepada
rakyat Indonesia yang sekalipun dalam keadaan kekurangan, tetapi membantu
ayahnya dengan menyelundupkan makanan ke dalam kamp tahanan. Karena itulah
Felderhof selalu mengatakan bahwa ia ingin berbuat sesuatu yang terbaik bagi
rakyat Indonesia.
TERBENTUKNYA
ALIANSI
Pertemuan
pertama dua masterminds yang di kemudian
hari membuat sejarah yang mencengangkan dunia terjadi pada 1983. Peter Howe
yang ketika itu sedang hangat-hangatnya menggarap emas di Kalimantan ketamuan
seorang promotor saham Canada, David Walsh. Walsh juga diperkenalkannya kepada
Federhof. Pertemuan terjadi di rumah Peter Howe di Sydney. David Walsh datang
mencari potensi pertambangan Australia yang bisa ditangkapnya. Ketika bertemu
dengan Walsh, Federhof sudah 20 tahun malang-melintang di berbagai medan
eksplorasi dunia, dari Quebec hingga Afrika Selatan, dan terakhir di pedalaman
Kalimantan. Tentu ia menceritakan juga kejayaan di masa lalu sebagai penemu
cebakan Ok Tedi di Papua Nugini. Teorinya yang non-konvensional tentang cebakan
emas dunia sangat memukau David Walsh.
PENEMUAN
DIATREMA MAAR
Pengalaman
Michael De Guzman mengenai mineralisasi yang berhubungan erat dengan
kompleks-kompleks diatrema dan diatrema maar-kawah maupun diatrema maar-kubah,
khususnya di tambang Acupan dan
tambang-tambang lainnya di daerah Baguio, Filipina, dianggap merupakan
pengalaman yang menguntungkan bagi Bre-X. Apalagi karena sejak 1987 ia sudah
berada di berbagai pelosok Kalimantan bersama Federhof, Bre-X tampaknya tinggal
menuai saja dari kekayaan pengalaman De Guzman.
DEMAM
EMAS
Penemuan
demi penemuan dari lubang pengeboran baru yang secara regluer dilaporkan dari
markas besar Bre-X di Calgary terus-menerus menambahkan data potensi cebakan
Busang. Bersama dengan itu, harga saham Bre-X pun terus meningkat. Harga saham
Bre-X pada akhir 1994 baru mencapai C$1,90, pada Mei 1995 telah berada pada
tingkat C$2,05. Data potensi cebakan Busang yang dibicarakan pada saat itu baru
pada tingkat tiga juta ons emas.
3. DAVID WALSH
Memainkan
saham adalah sebuah kegiatan yang sudah mendarah-daging bagi David Walsh. Brian
Hutchinson dalam laporannya di Canadian
Business menulis bahwa kakek dan ayah David Walsh pun adalah pialang saham.
AWAL
PERSETERUAN DENGAN BARRICK
Bagaimanapun,
harus diakui bahwa David Walsh adalah seorang survivor yang pantang menyerah. Ia juga bukan jenis “kutu loncat”
yang berpindah-pindah jalur dalam menjalankan bisnis. Walsh tahu bahwa bidang
keahliannya adalah sebagai seorang promotor saham. Dan di jalur itulah ia terus
bertahan : hujan lebat maupun angin kencang.
NILAI
SAHAM BRE-X TERUS MENDAKI
Gugatan
Jusuf Merukh itu ternyata tak mendampak di pasar saham Canada. Bahkan, tak
terdengar gaungnya. Tiga minggu setelah tuntutan Jusuf Merukh terhadap Bre-X,
Eagle and Partners, Inc., sebuah perusahaan pialang saham di Canada, dalam Analyst Updates tanggal 22 Juli 1996
masih merekomendasikan “strong buy”
terhadap saham Bre-X. Harga saham Bre-X pada minggu ketiga Juli 1996 itu berada
pada level C$24.80 per lembar. Pada level harga tersebut, kapitalisasi pasar
Bre-X sudah mencapai C$5,7 milyar, atau AS$4,2 milyar. Setahun sebelumnya harga
saham baru mencapai level C$2.65. Sisa 237 juta lembar saham Bre-X masih outstanding.
UPAYA
MENCARI MITRA
Sejak
melakukan stock split pada Mei 1996,
David Walsh sudah mulai menyadari bahwa Bre-X tak akan mampu menangani operasi
penambangan proyek Busang yang berskala sedemikian besar. Ia menyadari bahwa
kekuatannya adalah sebagai promotor saham. Rolando Francisco yang baru
direkrutnya pun “hanya” orang keuangan yang tak mempunyai track record untuk memimpin sebuah operasi penambangan berskala
besar. Paul Kavanagh, mantan kepala eksplorasi Barrick yang ditarik menjadi
direktur Bre-X dianggap sudah tua dan tak punya pengalaman yang cocok untuk
pekerjaan itu. Juga Felderhof tak dinilai mampu mengisi sepatu kosong itu. John
Felderhof adalah orang lapangan yang andal alam pekerjaan ekspolorasi, tetapi
tak mmpunyai disiplin dan kemampuan manajerial untuk memimpin operasi
pertambangan skala raksasa.
4. KUNTORO MANGKUSUBROTO
Dr.
Ir. Kuntoro Mangkusubroto, M.Sc. sebenarnya adalah muka baru dalam percaturan
politik dan birokrasi pemerintahan. Ia menghabiskan sebagian waktunya di
lingkungan akademis. Ia adalah seorang gurubesar di Jurusan Teknik Industri ITB
(Institut Teknologi Bandung) dan Universitas Airlangga Surabaya. Textbook yang ditulisnya bersama C.
Listiarini Trisnadi berjudul analisa
keputusan menjadi buku wajib dibanyak perguruan tinggi. Kuntoro mengantongi
tiga gelar magister. Dua gelar diperolehnya dari North Eastern University
Master of Sciens in Industrial Enginering dan Master of Science dibidang
Opertion Research. Sedangkan gelar Master of Science di bidang Civil
Engineering di bidang transportation
economics diperolehnya di perguruan bergengsi Standford University. Gelar
doctor diraih di almamaternya, ITB,
dengan disertai tentang Analisa Keputusan
5. MOHAMAD HASAN
Munculnya
nama Mohamad Hasan secara tiba-tiba dalam proyek Busang memang merupakan suatu
keniscayaan yang sudah lama diduga banyak orang. Terutama karena sebelumnya
telah berhadap-hadapan di dalamnya dua kekuatan besar “ Sigit Harjojudanto dan
Siti Hardijanti Rukmana.
MUNCULNYA
DIMENSI BARU
Mohamad
Hasan, lebih dikenal dengan nama Bob Hasan, aalah seorang pengusaha kepercayaan
Presiden Soeharto. Hasan adalah orang yang paling - sering untuk tidak
mengatakan selalu – menemani Pak Harto bermain golf. Pada suatu kurun waktu, sebagian orang Indonesia bahkan
menganggap Hasan adalah Wakil Presiden Republik Indonesia de facto. Semua Wakil Presiden de
jure tampaknya memang mencemburui hubungan istimewa Pak Harto dengan
Mohamad Hasan. Kedudukan unik Mohamad Hasan itu bahkan tdak tergeser sekalipun
sudah lima kali terjadi pertukaran Wakil Presiden yang sebenarnya.
Bisnis
utama Mohamad Hasan adalah bidang perhutanan, bisnis yang digelutinya sejak
1960-an. Semua perusahaannya di bidang hasil hutan itu kemudian diwadahkan
dalam di dalam lembaga yang bernama kelompok Nusamba (Nusantara Ampera Bakti)
yang ditubuhkan pada 1981. Hasan juga menjadi Ketua dari Masyarakat Perhutanan
Indonesia. Langkah-langkahnya di bidang hasil hutan telah mematikan industry
kayu lapis di Jepang, serta kemudian mengembangkan industry kayu lapis
Indonesia menjadi kekuatan utama dunia. Prestasinya di bidang perhutanan bahkan
sudah diakui internasional, terbukti dengan dianugerahkannya penghargaan Harry
A. Merlo dari World Forestry Center yang diserahkan pada 25 Maret 1997 di
Santiago, Chile.
Mohamad
Hasan juga merupakan pemain penting dalam bisnis otomotif. Bersama empat
pengusaha lainnya – Anthony Salim, Prajogo pangestu, Putra Sampoerna, Usman
Admadja – Mohamad Hasan merupakan bagian dari “lima besar” yang memiliki saham
mayoritas PT Astra Internationak. Pada pertengahan Maret 1997, Mohamad Hasan
bahkan menggeser A.R. Ramly sebagai Presiden Komisaris Utama. Melalui nusamba,
Hasan juga mempunyai keterlibatan yang dalam di bidang keuangan, antara lain
dengan kepemilikan Bank Duta dan Bank Bukopin.Selama ini Hasan memang tak punya
track record di sector pertambangan.
Karena itu menjadi agak mengejutkan ketika tiba-tiba terdengar berita
bahwa Mohamad hasan berniat mengambil
alih 49% saham PT Indocopper Investama Corporation yang dimiliki PT Bakrie
& Brothers. Langkah Mohamad hasan di sector pertambangan ternyata tak
terhenti di sana. Belum lagi tuntas masalah pengambilalihan saham Indocopper
Investama, ia sudah memasuki pembicaraan dengan H Syakerani untuk membeli saham
PT Askatindo Karya Mineral dan Amsya Lina.
Adalah
Ir. Harsono, Direktur Utama PT Panutan Duta, yang sebelumnya diketahui melakukan
pendekatan kepada Mohamad Hasan tentang proyek Busang ini. Sigit Harjojudanto,
pemilik panutan Duta, dan Mohamad Hasan adalah sama-sama pemegang saham
masing-masing sebesar 10% di kelompok Nusamba. Harsono pulalahh, menurut
seorang sumber, yang memberikan gagasan kepada Mohamad Hasan untuk menggandeng
Freeport dan menyingkirkan Barrick dalam menggarap proyek Busang, dan kemudian
mengakuisisi sebagian saham Askatindo dan Amsya Lina. Menurut sebuah sumber,
Dharma Yoga Sudjana juga dikabarkan masuk dalam kepemilikian Askatindo dan
Amsya Lina.
6. MICHAEL DE GUZMAN
Hari
Rabu, 19 maret 1997, adalah hari naas bagi Michael Antonio Tuason de Guzman, 41
tahun, Manajer Eksplorasi PT Bre-X Corp. Ia “terjatuh” dari helicopter yang
membawanya dari bandara Temindung, Samarinda, kembali ke base camp tambang emas Busang di Desa
PERSIAPAN
MEKARBARU
Menurut
penerbang Letnan Kolonel Edi Tursono dan juru mesin Andrean, yang keduanya
duduk di depan, pada menit le 17 setelah meninggalkan Samarinda pada pukul
10.13, mereka merasakan hempasan angin dari arah belakang. Ketika itu heikopter
terbang pada ketinggian 800 kaki dengan kecepatan 90 knots. Paa saat mereka menoleh, kursi di belakang dengan
satu-satunya penumpang itu sudah kosng, dan pintu kanan helicopter terbuka. Edi
Tursono berputar-putar selama 20 menit paa ketinggian 200 kaki di atas lokasi
untuk mencari De Guzman, sebelum kemudian memutuskan untuk kembali dan mendarat
di Samarinda pada pukul 11.05. Korban iduga jatuh di sekitar wilayah kecamatan
Muarakaman dan Sabintulung. Kabupaten Kutai, paa koordinat 00.06.25 LS an
116.57.67 BT. Tim SAR gabungan terdiri atas beberapa unsure yang segera
diberangkatkan ari Samarinda an Balikpapan siang itu juga, lain hingga matahari
tenggelam tak berhasil menemukan jejak manajer berkebangsaan Filipina itu.
Kapolres Samarinda Letnan Kolonel (Pol) Drs. Yayat Sudrajat menyimpan
barang-barang yang ditinggalkan di helicopter sebagai barang bukti, berupa
sebuah tas kulit berwarna hitam dan sebuah kopor putih berisi antara lain : dua
jam tangan, satu gelang dan dua cincin emas, sebuah telepon genggam, sebuah
dompet berisi kartu kredit, kartu pengenal, Rp 250.850, AS$55, dan C$20, serta
surat-surat yang ditujukan kepada beberapa orang. Berdasarkan surat-surat yang
ditemukan itu serta kenyataan bahwa sabuk pengaman dan pintu helicopter dalam
kondisi baik, polisi menduga bahwa korban sengaja menjatukan diri dari
helicopter yang membawanya. Tim Freeport yang menunggu di base camp Busang – Vice President Exploration PT Freeport Indonesia
David Potter, dan Senior Vice President Exploration Freeport- McMoRan Steve van
Noort, bersama keenam anggota timnya- pun tak kurang kagetnya atas berita kematian De Suzman. Pertama, karena
mereka sebetulnya mengharapkan ketemu john Felderhof yang pangkatnya setara.
Kedua, karena seorang utusan yang “hanya” berpangkat manajer itu pun akhirnya
memilih untuk bertemu Tuhan ketimbang harus menjelaskan dimana letak emas yang
tak ditemukan Freeport. Ada berbagai kejanggalan sebetulnya dari peristiwa di
atas. Pertama, dalam penerbangan carter seperti itu, biasanya pihak pencarter
akan diberi “kehormatan” untuk duduk di kursi depan. Di sebelah penerbang –the best seat in the house. Tetapi
mengapa justru jurumesin yang duduk di depan bersama penerbang? Keua, beberapa
geolog yang ketika itu berada di bandara Samarinda – mngatakan bahwa mereka
melihat ada seorang pria tak dikenal yang masuk ke dalam helicopter itu setelah
Rudy vega turun di Samarinda. Alibi bunuh diri diperkuat dengan ditemukannya
surat di dalam tas kulit berwarna hitam milik De Guzman yang ditinggalkan di
dalam helicopter. Surat itu ditujukan kepada istrinya di manila, Teresa Cruz
dan tiga orang lainnya yaitu : John Felderhof, Bernhard Keode, dan Rudy vega.
Semua surat itu aslinya masih ditahan oleh pihak kepolisian sebagai barang
bukti.
PENIKMAT
KEHIDUPAN
De
Guzman, 41 tahun, adalah lulusan universitas Adamson di Manila. Universitas
Adamson adalah satu di antara banyak universitas swasta yang terdapat di
Manila. Lulus dari perguruan tinggi, De Guzman langsung memperoleh pekerjaan di
Benguet Mines selama dua tahun. Benguet Mines adalah perusahaan tambang
perintis di Filipina yang sudah dilembagakan sejak 1903. Beberapa tambang
Benguet yang terkenal adalah tambang emas di Antamok dan Zambales, keduanya di
sebelah utara dan barat laut manila.Benguet Corporation memang sudah tak sejaya
di masa lalu. Setelah merugi beberapa tahun, ibarengi berbagai masalah
manajemen lainnya, Benguet mulai melepas beberapa asetnya. Selama bekerja di
benguet, Michael De GGuzman kabarnya merangkap menjadi konsultan di Dizon.
Michael
menikah dengan Teresa Cruz, dan telah dikaruniai enam orang anak, masing-masing
berumur antara 10-17 tahun. Artinya hampir setiap tahun istrinya melahirkn
anak. Michael juga diketahui mempunyai tiga orang anak lain dari dua orang
istrinya di Indonesia. Di Indonesia ia menikahi tiga orang perempuan. Ada pula
isu lain yang mengatakan bahwa selain keempat istri itu, De Guzman juga
mepunyai seorang pacar di Singapura an seorang lagi di Canada. Michael de
Guzman yang sejak dulu memang menunjukkan ambisi yang kuat, juga meneruskan
kuliah sambil bekerja. Ia berhasil meraih gelar magister manajemen bisnis pada
lembaga bergengsi : the Asian Institute
of management.
7. JIM BOB MOFFETT
Chairman merangkap
Chief Executive Officer Freeport
McMoRan Copper & Gold Inc, salah satu perusahaan terbesar di bidang pertambangan
emas dunia, sebetulnya justru bukan “orang emas”. James Moffett lahir pada 1938
di Houma, Negera bagian Lousiana, tetapi kemudian dibesarkan di Houston, Negara
Bagian Texas yang kaya minyak. Itu agaknya menjelaskan mengapa ia mempunyai
latar belakang pendidikan di bidang pertambangan minyak.. Lulus berpredikat
memuaskan dari Universitas Texas di Austin sebagai sarjana gologi dengan
beasiswa penuh sebagai pemain sepakbola universitas, Moffett kmudian mngambil
gelar magister di bidang geologi pila dari Universitas Tulane di new Orleans,
negara bagian Louisiana. Selain aktif berolahraga, semasa mahasiswa Moffett
juga aktif sebagai perwira cadangan (ROTC), dan pernah dipromosikan sebagai
kapten Angkatan darat pada Korps cadangan Amerika Serikat. Prestasi besar Jim
Bob membesarkan Freeport-McMoRan juga membuatnya memperoleh dua gelar doctor honoris causa : satu di bidang
ilmu pengetahuan dari Louisiana State University, dan satu lagi di bidang
ekonomi ari University of new Orleans. Lepas dari sekolah, Jim Bob menjadi
konsultan geologi selama lima tahun. Pada 1969, bersama dua orang temannya, ia
mendirikan MCMoRan Oil &Gas Co yang kemudian berhasil melejit menjadi salah
satu perusahaan Amaerika Serikat di bidang minyak dan gas yang cukup diperhitungkan.
Pada 1981 artinya 14 tahun setelah Freeport melakukan aktivitasnya di
Indonesia, Jim Bob melakukan merger perusahaannya dengan Freeport Minerals
Company. Perusahaan baru itu bernama Freeport-McMoRan Inc. Sejak 1984 Jim Bob
menjadi Chairman merangkap Chief Executive Officer.
Jim
Bob adalah seorang yang controversial. Orang-orang Indonesia mempunyai hubungan
benci tapi cinta (love-hate relationship)
dengan Jim Bob. Jim Bob sebenarnya :”hanya” mewarisi masalah lingkungan yang
menjadi rapor buruk Freeport. Ia belum menjadi pimpinan tertinggi
Freeport-McMoRan bahkan belum terlibat dengan sisi operasi di Indonesia hingga
1984. Pada 24 April, isu tentang Freeport menggoyang saham Bre-X. pada hari itu
perdagangan dibuka dengan nilai saham Bre-X pada tingkat harga C$2.60.
Menjelang pukul tiga petang, harga saham telah naik menjadi C$3.00. Mendaak
muncul berita di internet bahwa Jim Bob Moffett mengundurkan diri dari
jabatannya sebagai CEO Freeport-McMoRan Inc. harga saham Bre-X langsung melejit
ke tingkat C$5.75 dalam waktu 14 menit. Pada puku 15.15 petang, Freeport
membantah rumor pengunduran diri Jim Bob Moffet. Nilai saham Bre-X terhempas
lagi lagi ke titik C$2.80 pada pukul 15.20. Tetapi, ternyata masih juga banyak
investor yang tak percaya pada berita itu, dan tetap mengharap bahwa Freeport
telah keliru. Nilai saham merayap naik lagi, hingga mencapai C$3.62 ketika
lonceng tanda akhir transaksi ari ini dibunyikan.
8. IDA BAGUS SUDJANA
Menepuk
emas di Busang, terpercik ke muka sendiri. Barangkali itulah pameo yang paling
tepat untuk menggambarkan pisisi I.B.Sudjana, mnteri Pertambangan dan Energi
republic Indonesia. Begitu banyak sebenarnya pihak-pihak yang telah memberinya
isyarat –secara langsung maupun tidak – untuk tidak melibatkan tangannya ke
dalam comberan masalah Busang. Tetapi, ia tampaknya lebih mempercayai dirinya
sendiri. Ketika itu barangkali mulai menyadari bahwa langkahnya kurang
bijaksana, ia telah terperosok terlalu dalam, dan tak mampu keluar dari
kubangan permasalahan yang diciptakannya sendiri. Banyak pihak yang
menyayangkan tindakan Sudjana yang terbukti kurang prudent. Kalau saja tak ada campur tangan Pemerintah Indonesia ke
dalam masalah bisnis Bre-X dengan mitra dan calon mitranya, Indonesia
sebenarnya bisa terbebas dari pelechan ,edia massa intrnasional. Kalau
ditangani dengan crisis management
yang baik secara inim barangkali cukup Canaa dan Filipina saja yang menjai
sasaran “penggorengan” media massa. Tetapi karena pemerintah melakukan
intervensi terhaap sisi bisnis Bre-X – yang dianggap pers intrnasional sebagai
tidak proporsional – jadilah hal trsebut sebagai sisi lain dari kasus Bre-X
yang membuat surat kabar dan majalah tambah laris. Tanpa basa-basi, media
internasional menuding keterlibatan Pemerintah ke dalam masalah Busang ini
sebagai kelemahan kemampuan Sudjana..
BICARA
DUA MENIT
Penampilan
menteri I.B.Sudjana di forum internasional meninggalkan impresi yang mendalam
bagi pers. Pada Juni 1996, Sudjana diundang ke Canada untuk berbicara di
hadapan para perusahaan yunior guna menjelaskan potensi pertambangan di
Indonesia. Kabrnya pers disana mengatakan bahwa bicaranya tak mengesankan. Pada
februari 1997 Sudjana juga diundang untuk berbicara pada sebuah jamuan makan
siang dengan para pengusaha Canada di Jakarta. Seorang pengusaha yang kecewa
mencatat bahwa Sudjana hanya bicara selama 120 detik pada forum itu. Itu pun
sama sekali tak menyentuh isu pertambangan.
PEMBERHENTIAN
KUNTORO DAN ZUHAL
Kekurangmampuan
Sudjana menangani masalah Busang memuncak dengan “pemecatan” terhadap
Dr.Kuntoro Mangkusubroto sebagai Direktur jenderal Pertambangan Umum pada 7
April 1997. Untuk membenarkan tindakannya – bahwa pemberhentia seorang direktur
jenderal adalah hal yang wajar dan bisa dilkukan setiap waktu – Dr. Zuhal,
Direktur Jenderal Listrik dan Pengembangan Energi, yang juga sering bersikap
vocal terhadap Sudjana, ikut terkena tindakan pencopotan. Untuk menguatkan
kesan kewajaran, Sudjana juga mencopot irektur jeneral Geologi dan Sumberaya
Mineral Dr.Adjat Sudradjat. Bedanya bila Kuntoro dan Zuhal tak memperoleh
jabatan apa-apa setelah pencopotan mereka, Sudradjat pada hari yang sama
dilantik kembali menjadi Direktur Jenderal Pertambangan Umum- menggantikan
kedudukan Kuntoro.
9. TORONTO
Sehari
sebelumnya, Minggu malam 4 Mei 1997, di Calgary, provinsi Alberta, David Walsh
teleh mengumumkan hasil analisis Strathcona Minerals. Menurut kesepaktan, hasil
temuan Strathcona itu baru akan diumumkan pada hari senin pagi, 5 Mei 1997,
sesaat sebelum bursa saham dibuka. Tetapi Davi Walsh rupanya tak tahan lagi
menahan suspense yang dihadapinya. Senin
pagi itu surat-surat kabar di Toronto, Calgary, Vancouver, Boston, dan New York
berebutan menampilkan pernyataan David Walsh. Hampir semua judul berita
surat-surat kabar itu mengandung kata scam
(penipuan). Hanya The Wall Street Journal
saja yang tetap teguh memegang sopan santun penyuntingan dan menyebut kasus
itu sebagai fraud (misrepresentasi). David
Walsh dalam pernyatannya itu juga mengatakan bahwa Bre-X sendiri akan melakukan
penyelidikan menalam tentang laporan-laporan terdahulu yang menyebutkan aanya
deposit emas alam jumlah yang amat sangat besar.
KANTOR
BRE-X DIKAWAL KETAT
Di
Calgary, kantor bre-X yang menempati sebuah gedung sederhana berlantai empat
itu, mulai Minggu malam sudah dijaga ketat oleh petugas-petugas keamanan.Kota
Calgary dibelah oleh Sungai Blow. Di sebelah selatan sungai itu adalah pusat
kota dengangedung-gedung jangkung merupakan bagian elit dari kota Calgary.
Sedangkan bagian utara adalah bagian yang lebih bersifat residential. Kantor
Bre-X di 119 14th Street NW berada di bagian yang kurang elit itu.
DANA
PENSIUN YANG TENGGELAM BERSAMA BRE-X
Di
Exchange Tower Toronto, bukan hanya Rowland Fleming yang risau pada senin pagi
itu. Di gedung yang sama juga berkantor First Marathon, pialang saham yang paling
banyak memperjualbelikan saham Bre-X. perusahaan ini mengakui harus menelan
kerugian sejumlah C$4,5 juta akibat jatuhnya nilai saham Bre-X. Selama tiga
tahun terakhir, saham Bre-X yang merupakan saham favorit yang diincar investor
Canada, bahkan para fund managers
dari perusahaan-perusahaan reksaana serta ana pension pun berlomba-lomba
berbelanja saham Bre-X. Tiga lembaga dana pension terbesar Canada merupakan
korban Bre-X yang tak tanggung-tanggung. Caisse de depot et placement du
Quebec, Ontario Teachers Pension Plan Board, dan Ontario Municipal Employees
Retirement Board. Dalam daftar pemegang saham Bre-X tampak bahwa hampir semua
lembaga dana pension Canada menanamkan sahamnya di Bre-X dalam berbagai tingkat
presentase. Caisse, misalnya, mengakui telah mnderita kerugian sebsar C$70juta.
Ontario Teachers merugi C$100juta, atau sekitar 0,2% dari total aktivanya.
Sedangkan Ontario Municipal kehilangan
C$45 juta atau sekitar 0,17% dari kekayaannya.
PENUTUP : NEGERI EMAS
Akhir
dari Saga Busang ini, mau tak mau mengingatkan saya kepada suatu episode yang
pernah memalukan bangsa kita pada masakepemimpinan Preseiden Soekarno. Sepasang
sumai-istri dari tegal, idrus dan markonah, berhasil memperdaya Bung karno dan
segenap bangsa Indonesia dengan memalsukan idntitas seolah-olah mereka adalah
raja dan aratu dari suku terasing Kubu di kawasan jambi, Sumatera Selatan.
Analogi serupa bisa kita lihat pada kasus Busang ini. Segelintir pecundang dari
Canada dan Filipina telah mempedaya dunia untuk kepentingan pribadi mereka.Canada
sendiri tampaknya mngakui bahwa kasus
Bre-X aalah masalah Canada. Bre-X adalah perusahaan Canada, dan para investor
yang kena imbas pun sebagian besar aalah perusahaan an warga Canada.
Mungkin
saja kita memang telah dirugikan, sekalipun secara non materiel, dan dalam arti
terbatas. Para pecundang itu telah berhasil mengungkapkan sisi buruk mutu
birokrasi Indonesia, terbukti dengan munculnya campur tangan untuk ikut
menguasai “cebakan emas terbesar di dunia yang tak pernah ada” itu. Kedua hal itu
juga sekaligus membuktikanadanya beberapa pejabat kita yang tak mampu
menampilkan intelligent assessment
arena sibuk dngan interes pribadi.
Pelajaran
apa sebenarnya yang bisa kita tarik ari kasus Bre-X? Jim Bob Moffett mengatakan
bahwa kasus Bre-X ini setidaknya telah mengingtkan semua kita kembali bahwa
usaha di bidang pertambangan adalah usaha yang sangat tinggi risikonya.
Pelajaran lain yang patut kita ambil adalah para pejabat tidak terlalu bersikap
reaktif, melainkan proaktif.
Agen QnC Jelly Gamat
ReplyDeleteObat Bisul Di Pantat Anak
Obat Bisul Di Kepala Anak
Obat Bisul Di Paha Anak
Obat Untuk Borok Di Kaki
Obat Pengering Luka Borok
Obat Pengering Luka Borok
Obat Borok Pada Anak
Website Jelly Gamat
Pengobatan Gondok
QnC Jelly Gamat
Obat Benjolan Di Pangkal Lidah
Kantor QnC Jelly Gamat
Obat Penyakit Paru Paru Anak
Obat Lutut Memar
Obat Pengering Luka Di Lutut
thank you ka
ReplyDeleteTITanium-Arts - Titanium Tools - Tioga Technologies
ReplyDeleteThe TITanium-Arts titanium necklace offers its components to rainbow titanium modernize grade 23 titanium the world of mechanical manufacture. Its construction sunscreen with zinc oxide and titanium dioxide is easy to do, and makes titanium white paint the T-10 the ideal